KONDISI MANGROVE SPESIES Rhizophora mucronata DI KAWASAN MANGROVE PARK BERBAS PANTAI KOTA BONTANG KALIMANTAN TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.30872/fpkfqb27Keywords:
Mangroves, Rhizophora mucronate, Beach basedAbstract
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem dominan di wilayah pesisir sepanjang garis khatulistiwa (Adame dan Catherine, 2010). Ekosistem ini memiliki fungsi ekologis dan ekonomi yang krusial. Secara ekologis, ekosistem mangrove berfungsi sebagai tempat pemijahan dan tempat asuhan bagi berbagai biota perairan. Selanjutnya, serasah mangrove (berupa daun dan ranting) menjadi sumber makanan di lingkungan perairan setelah mengalami dekomposisi (Wantasen, 2013). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Januari sampai dengan 7 Februari 2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi mangrove jenis Rhizophora mucronata yang masih baik (rapat), sedang dan rusak di taman mangrove pantai Berbas, Kota Bontang. Pengambilan sampel mangrove dilakukan dengan metode survei dan metode kuadran dengan jarak pengukuran 10 m², 5 m² dan 1 m² pada tingkat pohon, tingkat sapring dan tingkat semai pohon. Jenis mangrove yang terdapat pada penelitian yaitu Rhizophora mucronata pada stasiun 1 ditemukan sebanyak 48 ind, stasiun 2 ditemukan sebanyak 35 ind dan pada stasiun 3 ditemukan sebanyak 37 ind. Dari hasil penelitian pada stasiun 1 merupakan kawasan yang cukup baik, dengan kondisi mangrove yang tumbuh baik dan dalam kondisi rapat dengan nilai kerapatan pada tingkat pohon yaitu 98,75%, tingkat anakan yaitu 1,21%, tingkat semai yaitu 0,02%. Pada stasiun 2 merupakan kawasan dengan pertumbuhan mangrove sedang atau jarang dan banyak terdapat tempat pembuangan sampah masyarakat dengan nilai kerapatan yaitu tingkat pohon yaitu 97,76%, tingkat anakan yaitu 2,19%, tingkat semai yaitu 0,03%. Sedangkan pada stasiun 3 banyak ditemukan areal mangrove yang mati, hal ini dikarenakan nilai kerapatannya yang cukup rendah dengan nilai kerapatan pada tingkat pohon yaitu 97,87%, tingkat anakan yaitu 2,09%, tingkat semai yaitu 0,02%.
References
Adame dan Catherine, 2010. Kondisi Mangrove di Kawasan Ekowisata Karangsong Kabupaten Indramayu. Jurnal Akuatik Indonesia.
Bengen, D. G. 2002. Dalam Supriadi 2015. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB: Bogor-63 hal.
Dinas Kehutanan 2004. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. P.T.Pradnya Paramita: Jakarta. 305 hal.
Ditjen KPPPK 2005. Pedoman Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Departemen Kelautan dan Perikanan Direktorat Jenderal Kelautan, pesisir dan pulau-pulau kecil, Jakarta.
Latifah, S., 2005. Analisis Vegetasi Hutan Alam. Artikel Ilmiah. Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. http:// www. cecep_kusmana@ ipb,ac.id.Diakses tanggal 20 April 2016.
Noor, et al., 1999. Hutan Mangrove dan Peranannya dalam Melindungi Ekosistem Pantai (Hutan Mangrove dan Perannya dalam Perlindungan Ekosistem Pesisir.
Nybakken, J. W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Alih bahasa oleh M. Eidman., Koesoebiono., D.G. Bengen., M. Hutomo., S. Sukardjo. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Odum, 1983 dan Kaswadji 2001. Pengenalan Vegetasi Mangrove. Departemen Kehutanan. Universitas Sumatera Utara.
Putra, 2012. Kerusakan Ekosistem Hutan Mangrove di Desa Dongko. Kecamatan Dampal Selatan Tahun 2007-2012.
Rusila et al., 1999. Struktur Komunitas Mangrove di Sekitar Jembatan Suramadu Sisi Surabaya. Januari 2013.
Samingan (1980). Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Edisi Pertama. Cetakan kesatu. Semarang: Prize. 236 hal.
Santoso, 2000. Permasalahan Konservasi Ekosistem Mangrove di Pesisir Kabupaten Rembang Jawa Tengah. Jurnal Biodiversitas 7(2). Hal.159-163.
Soeroyo, 1992. Sifat, Fungsi dan Peranan Hutang Mangrove. Pusat Penelitian dan Pengembangan Eseanografi-LIPI. Jakarta.
Sorianegara dan Indrawan (1998) dalam Agustina (2010). Struktur dan Komposisi Pada Kawasan Lindung Air Terjun Telaga Kameloh Kabupaten Gunung Mas. Volume 42 Nomor2, Juni 2017 Halaman 137-149.
Steenis, 1958. Kajian Struktur Komunitas dan Sebaran Spasial Vegetasi Mangrove di Kawasan Pesisir Desa Bedono Kecamatan Sayung Kabupaten Demak. Ilmu Kelatan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. Semarang. (Skripsi: tidak dipublikasikan).
Supriadi,. S., Romadhon, A., & Farid, A, 2015. Struktur Komunitas Mangrove di Desa Martajasah Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technolog, 8(1), 44-51.
Sribianti, I. 1998. Komposisi Floristik Tipe Hutan Mangrove di Lakawali Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Propinsi Sulawesi Selatan.
Wantasem, 2013 dalam Prihadi dkk, 2018. Kondisi Ekosistem Mangrove Di Kawasan Ekowisata Karangsongong Kabupaten Indramayu. Jurnal Akuatika Indonesia
Wardhani, M. K. 2011. Kawasan konservasi mangrove: suatu potensi ekowisata.
Yulianda, F. 2007. Ekowisata Bahari Sebagai Alternatif Pemanfaatan Sumberdaya Pesisir Berbasis Konservasi. Disampaikan pada Seminar Sains 21 Februari 2007. Departemen M FPIK. IPB. Bogor.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Tropical Aquatic Sciences

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.












