ANALISIS POLA SEBARAN DAN KERAPATAN JENIS LAMUN SEBAGAI HABITAT IKAN DI PERAIRAN PANTAI KOTA BONTANG
DOI:
https://doi.org/10.30872/tas.v2i2.591Keywords:
Pola sebaran, Kerapatan Jenis Lamun, perairan pantai BontangAbstract
Lamun merupakan tumbuhan air berbunga yang mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap kehidupan. Kemudian, padang lamun merupakan ekosistem laut yang penting bagi biota perairan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola sebaran dan kepadatan jenis lamun di perairan pesisir Kota Bontang Selatan. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan dengan melakukan 4 kali pengambilan sampel di stasiun 1 dan 2 pada saat air pasang tertinggi. Beberapa parameter kualitas air yang dianalisis dalam penelitian ini adalah suhu, kekeruhan, salinitas, oksigen terlarut (DO) dan pH. Berdasarkan hasil analisis ditemukan tiga spesies utama pembentuk padang lamun di perairan pesisir Kota Bontang, yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, dan Cymodocea serrulata. Pola sebaran lamun dipengaruhi oleh karakteristik substrat dan karakteristik kualitas air terutama salinitas, kekeruhan dan suhu. Selain itu, spesies E. acoroides relatif lebih tahan terhadap perubahan lingkungan sehingga pola sebarannya cukup luas. Secara umum kualitas air padang lamun di perairan pesisir Bontang secara umum stabil.
References
Bijak, A. L., Reynolds, L. K., & Smyth, A. R. (2023). Seagrass meadow stability and composition influence carbon storage. Landscape Ecology, 0123456789, 1–19. https://doi.org/10.1007/s10980-023-01700-3
Brower, J. E., Zar, J. H., & Von Ende, C. N. (1998). Field and laboratory methods for general ecology (Vol. 4). WCB McGraw-Hill Boston.
Duarte, C. M., Borum, J., Short, F. T., & Walker, D. I. (2008). Seagrass ecosystems: their global status and prospects. In Aquatic ecosystems: trends and global prospects (pp. 281–294). Cambridge University Press.
English, S., Wilkinson, C., & Baker, V. (1997). Survey manual for tropical marine resources (2nd ed.). Townsville, Australia, Australian Institute of Marine Science, Townsville Australia: pp. 378.
Faunce, C. H., & Serafy, J. E. (2007). Nearshore habitat use by gray snapper (Lutjanus griseus) and bluestriped grunt (Haemulon sciurus): Environmental gradients and ontogenetic shifts. Bulletin of Marine Science, 80(3), 473–495.
Feryatun, F., Hendrarto, B., & Widyorini, N. (2017). Kerapatan dan distribusi lamun (Seagrass) berdasarkan zona kegiatan yang berbeda di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal of Management of Aquatic Resources, 1(1), 1–7.
Irawan, A., Jailani, & Sari, L. I. (2021). Karakteristik habitat famili Carangidae di padang lamun pesisir kota Bontang-Indonesia. JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 5(3), 694–706.
Jailani, J. (2006). Telaah spasio - temporal komunitas ikan padang lamun (Seagrass Beds) di perairan pantai kota Bontang. Universitas Hasanuddin.
KEPMENLH. (2004). Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004, Tentang Baku Mutu Air Laut. Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. https://ppkl.menlhk.go.id/website/filebox/824/191009100640Keputusan MENLH Nomor 51 tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut.pdf
Minerva, A., Purwanti, F., & Suryanto, A. (2014). Analisis hubungan keberadaan dan kelimpahan lamun dengan kualitas air di Pulau Karimunjawa, Jepara. Diponegoro Journal of Maquares, 3(3), 88–94.
Mo, Z., Li, L., Ying, L., & Xiaolong, G. (2020). Effects of sudden drop in salinity on osmotic pressure regulation and antioxidant defense mechanism of Scapharca subcrenata. Frontiers in Physiology, 11(July), 1–14. https://doi.org/10.3389/fphys.2020.00884
Nikhlani, A., & Kusumaningrum, I. (2021). Analisa parameter fisika dan kimia perairan Tihik Tihik Kota Bontang untuk budidaya rumput laut Kapphaphycus alvarezii. Jurnal Pertanian Terpadu, 9(2), 189–200. https://doi.org/10.36084/jpt..v9i2.328
Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. PT Gramedia, Jakarta.
Risamasu, F. J. L., & Budi, H. (2011). Kajian zat hara fosfat, nitrit, nitrat dan silikat di perairan Kepulauan Matasiri, Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Kelautan, 16(1), 135–142.
Ritonga, I. R. (2012). Karakteristik dan pola sebaran nitrat, fosfat, oksigen terlarut pada ekosistem terumbu karang dan lamun di ekosistem terumbu karang dan lamun di perairan Beras Basah, Kota Bontang. Aquarine, 4(1), 76–83.
Silburn, B., Kröger, S., Parker, E. R., Sivyer, D. B., Hicks, N., Powell, C. F., Johnson, M., & Greenwood, N. (2017). Benthic pH gradients across a range of shelf sea sediment types linked to sediment characteristics and seasonal variability. Biogeochemistry, 135(1–2), 69–88.
Suhendar, D. T., Sachoemar, I. S., & Zaidy, A. B. (2020). Hubungan kekeruhan terhadap materi partikulat tersuspensi (MPT) dan kekeruhan terhadap klorofil dalam tambak udang. Fisheries and Marine Research, 4(3), 332–338. http://jfmr.ub.ac.id
Unsworth, R. K. F., & Cullen, L. C. (2010). Recognising the necessity for Indo-Pacific seagrass conservation. Conservation Letters, 3(2), 63–73. https://doi.org/10.1111/j.1755-263X.2010.00101.x
Vernianda, C., Watiniasih, N. L., Faiqoh, E., & Giri Putra, I. N. (2022). Analisis karbon dalam sedimen pada ekosistem lamun di Teluk Gilimanuk, Bali. Journal of Marine Research and Technology, 5(2), 105.
Wahyuningsih, N., Suharsono, & Fitrian, Z. (2021). Kajian kualitas air laut di perairan kota Bontang provinsi Kalimantan Timur. Jurnal Riset Pembangunan, 4(1), 56–66.
Wicaksono, S. G., Widianingsih, & Hartati, S. T. (2012). Struktur vegetasi dan kerapatan jenis lamun di perairan kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Diponegoro Journal of Marine Research, 1(2), 1–7.
Widyawati, D., Irawan, A., & Sari, L. I. (2023). Komunitas ikan padang lamun di perairan pulau Kedindingan kota Bontang Kalimantan Timur. Jurnal Tropical Aquatic Sciences, 1(2), 30–37.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Jurnal Tropical Aquatic Sciences
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.