KONDISI HUTAN MANGROVE DI WILAYAH AREAL PENGGUNAAN LAIN (APL) TELUK SEMANTING KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR
DOI:
https://doi.org/10.30872/qtwck325Keywords:
Areal Penggunaan Lain, Mangrove, Teluk SemantingAbstract
Penelitian bertujuan untuk mengetahui Komposisi Jenis, Kerapatan, Frekuensi Relatif Jenis (RFi), Penutupan, Indeks Nilai Penting (INP), dan Struktur Komunitas (Indeks Keanekaragaman (H’), Indeks Keseragaman (E), Indeks Dominan (C)). Penelitian di Teluk Semanting, Kabupaten Berau Kalimantan Timur pada Januari - Februari 2024. Metode pengambilan data menggunakan metode plot kuadran pada 4 (Empat) stasiun dengan dibuat plot dengan ukuran 10x10 m2. Data hasil interpretasi akan dibahas secara deskriptif, disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan Komposisi Jenis mangrove terdiri dari Avicennia sp. (33,33%), Rhizophora apiculata (13,44%), Rhizophora mucronata (3,23%) dan Sonneratia sp. (50%), kerapatan pohon 4.300 – 5.000 pohon/ha dan rata-rata 4.650 pohon/ha dalam kreteria baik dan sangat padat, frekuensi spesies antara 0 - 3 dengan rata-rata 1,5, dengan Frekuensi Relatif (RFi) Jenis tertinggi sebesar 25 – 33,33% dengan rata-rata 12,667% pada jenis Rhizophora apiculate, Sonneratia sp. dan Avicennia sp., penutupan pohon berkisar 56,75 – 68,87 % dengan rata-rata 61,97% dalam kreteria baik dan persentase penutupan sedang, Indeks Niai Penting (INP) berkisar 23,59 – 118,75 % dengan rata-rata 75,0 % dengan Indeks Nilai Penting Sonneratia sp. 118,75%, Avecennia sp. 93,75%, Rhizophora apiculata 63,91% dan Rhizophora mucronata 23,59%, struktur komunitas dimana Indeks Keanekaragaman (H’) dalam kreteria sedang, Indeks Keseragaman (E) dalam kreteria tinggi dan Indeks Dominansi (C) tergolong rendah atau tidak terjadi dominansi spesies.
References
Adi, J. S. 2013. Komposisi Jenis dan Pola Penyebaran Gastropoda Hutan Mangrove Blok Bedul Segoro Anak Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi. Jurnal Ilmu Dasar.
Akbaruddin, I., Sasmito, B. dan Sukmono, A. 2020. Analisis Korelasi Luasan Kawasan Mangrove Terhadap Perubahan Garis Pantai Dan Area Tambak. Jurnal Geodesi UNDIP.
Armitage, D. 2002. Socio-Institutional Dynamics And The Political Ecology Of Mangrove Forest Conservation In Central Sulawesi, Indonesia. Global Environmental Change 12 (2002) 203–217.
Erwin, 2005. Studi kesesuaian Lahan untuk Penanaman Mangrove Ditinjau dari Kondisi Fisika Oseanografi dan Morfologi Pantai Pada Desa Sanjai – Pasi Marannu, Kab. Sinjai. Skripsi. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Jaringan Nelayan. 2015. Survey Biodiversity Kawasan Hutan Mangrove Kampung Tanjung Batu. Kampung Tanjung Batu. Kecamatan Pulau Derawan. Kabupaten Berau. Kalimantan Timur.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 Tentang Kreteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta.
Odum, E. P. 1993. Dasar Dasar Ekologi. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta, Indonesia.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 Tentang Kreteria Baku dan Pedoman Penentuan Kerusakan Mangrove. Jakarta.
Bengen, D.G. 2004. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL-IPB. Bogor.
Bengen, D G. 2004. Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta Prinsip Pengelolaannya. Cetakan Ketiga. Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kuswardani, R.A., & Nasution, J. 2015. Keanekaragaman jenis mangrove di Pantai Mutiara Desa Kota Pari Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Biologi Lingkungan Industri Kesehatan; 2(1):81-95.
Mawazin, dan A. Subiakto. 2013. Keanekaragaman dan Komposisi Jenis Permudaan Alam Hutan Rawa Gambut Bekas Tebangan di Riau. Forest Rehabilitation Journal Vol. 1 No. 1, September 2013: 59-73.
Peraturan Daerah Kabupaten Berau Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Penetapan Kampung di Kabupaten Berau. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 Tentang Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Areal Penggunaan Lain. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Perisai Alam Borneo. 2021. Penguatan Program Restorasi/Rehabilitasi dan Perlindungan Hutan Mangrove Berbasis Masyarakat Dalam Kerangka Pembangunan Kampung Rendah Emisi. Teluk Semanting, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Paruntu, C., Windarto, A., & Rumengan, A. 2017. Karakteristik komunitas mangrove Desa Motandoi Kecamatan Pinolosian Timur Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Provinsi Sulawesi Utara. Pesisir dan Laut Tropis; 5(2):53-65.
Spalding, M., Blasco, F. & Field, C. 1997. World Mangrove Atlas. Okinawa, Japan: The International Society for Mangrove Ecosystems: 178 pp.
Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 483 tahun 2022 Tentang Penetapan Ekosistem Mangrove di Areal Penggunaan Lain (APL) Kampung Teluk Semanting Sebagai Ekosistem Mangrove Berkelanjutan Yang Berbasis Masyarakat. Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Yasser, M., Hendri, O.R. Simarangkir, A. Irawan, L.I. Sari. 2021. Indeks Nilai Penting Ekosistem Mangrove di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Berkala Perikanan Terubuk Vol 49 No 2 Juli 2021. Journal homepage: https://terubuk.ejournal.unri.ac.id/index.php/JT.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Tropical Aquatic Sciences

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.












