HUBUNGAN KERAPATAN LAMUN DENGAN KELIMPAHAN MEGAGASTROPODA DI PERAIRAN PULAU MIANG BESAR KUTAI TIMUR

Authors

  • Baso Dimas Faizal Mahasiswa Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Mulawarman
  • Aditya Irawan Staf Pengajar Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Mulawarman
  • Lili Inderia Sari Staf Pengajar Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.30872/tas.v1i1.468

Keywords:

Lamun, mega-gastropoda, Pulau Miang Besar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai Januari 2021. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan kerapatan lamun, kelimpahan megagastropoda dan hubungan antara tingkat kepadatan lamun dengan kelimpahan megagastropoda di Perairan Pulau Miang Besar Kecamatan Sangkulirang Timur Kabupaten Kutai. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dan menggunakan analisis regresi linier untuk mengetahui hubungan antara kerapatan lamun dengan kelimpahan gastropoda yang ditemukan di lokasi penelitian. Kuadran Transek dibentangkan lurus ke arah laut dengan 3 kali pengulangan di setiap stasiun. Hasil penelitian ditemukan 4 jenis lamun yaitu, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides, Halodule Ponifilia dan Thalassia hemprichii dengan kategori kerapatan sangat padat. Terdapat 9 jenis Megagastropoda yaitu Cyprea Tigris, Cyprea Arabica, Cerithium Aluco, Rhinoclavis Vertagus, Strombus Luhuannus, Strombus Urceus, Strombus Urceus, Lambis-Lambis, dan Cymbiola Innexa. Hubungan kerapatan lamun dengan kelimpahan megagastropoda di perairan Pulau Miang adalah positif dan termasuk dalam kategori sedang.

References

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Timur. 2020. Kabupaten Kutai Timur Dalam Angka. Sangatta. Katalog: 1102001.6404.

Bengen, D.G. 2001. Ekosistem dan sumberdaya alam Pesisir dan Laut serta prinsip pengelolaannya. Pusat kajian sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institusi Pertanian Bogor. 62 Hal.

Brower, J.E., Zar, J.H., & Von Ende, C.N. 1990. Field and Laboratory Methods for General Ecology. Wm. C. Brown Publishers.3rd ed. Dubuque.

Cappenberg, H.A.W., Aziz, A., & Aswandy, L. 2006. Komunitas moluska di perairan Teluk Gilimanuk, Bali Barat. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia; 40:53-64.

Fauzyah, I.M. 2004. Struktur Komunitas Lamun di Pantai Batu Jimpar Sanur [Skripsi]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Kordi, M. 2011. Ekosistem lamun (Seagrass). Rineka Cipta. Jakarta. 191 hal.

Kiswara. 2004. Kondisi padang lamun (seagrass) di perairan Teluk banten 1998-2001. Penelitian Oceanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Odum., E.P. 1971. Fundamentals of ecology. Third Edition, W.B Saunders Co., Philadelphia, 1-574

Purba, R.R., Lestari, F., & Kurniawan, D. 2018. Hubungan Kerapatan Lamun Dengan Kelimpahan Gastropoda di Perairan Tanah Merah Desa Penaga Kabupaten Bintan [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang.

Rusmawan, D.R. 2012. Mengenal ekosistem laut dan pesisir. Pustaka Sains. Bogor, Jawa Barat.

Syari, A.I. 2005. Asosiasi Gastropoda di Ekosistem Padang Lamun Perairan Pulau Lepar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung [Skripsi]. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Institusi Pertanian Bogor.

Downloads

Published

12-04-2022

How to Cite

Faizal, B. D. ., Irawan, A. ., & Sari, L. I. . (2022). HUBUNGAN KERAPATAN LAMUN DENGAN KELIMPAHAN MEGAGASTROPODA DI PERAIRAN PULAU MIANG BESAR KUTAI TIMUR. Jurnal Tropical Aquatic Sciences, 1(1), 17–23. https://doi.org/10.30872/tas.v1i1.468