POTENSI EKOWISATA PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI KAWASAN WISATA KAMPUNG PAYUNG – PAYUNG KECAMATAN MARATUA KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR

Authors

  • Gabrielle Gust Lopa' Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.30872/tas.v3i1.1152

Keywords:

Kampung Payung-Payung, Penyu Hijau, Ekowisata

Abstract

Kampung Payunng – Payung (KPP) Maratua merupakan salah satu daerah penyebaran penyu hijau di Indonesia. Keberadaan penyu hijau tersebut sangat berpotensi untuk dijadikan salah satu objek ekowisata. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji potensi penyu hijau (habitat, perilaku, penyebaran sarang), mengetahui minat pengunjung terhadap penyu hijau dan menyusun rencana pengembangan program ekowisata berbasis penyu hijau. Pengumpulan data, meliputi data potensi penyu hijau, data pengunjung, data masyarakat sekitar KPP dan data pendukung (aksesibilitas, penginapan, sarana dan prasarana pendukung). Data yang diperoleh ditabulasi kemudian dianalisis secara deskriptif sehingga diperoleh informasi mengenai perkembangan keberadaan dan potensi penyu serta kegiatan wisata yang telah dilakukan. Untuk rencana pengembangan ekowisata dilakukan dengan analisis SWOT. Jumlah penyu yang mendarat dalam sebulan berbeda dan mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor cuaca (kecepatan angin). Potensi penyu hijau yang dapat dijadikan untuk kegiatan ekowisata berdasarkan minat pengunjung adalah melihat perilaku mencari makann. Faktor internal/IFAS (Internal Factors Analysis Summary) memiliki rating yang cukup baik yaitu 4 dan faktor eksternal/EFAS (External Factors Analysis Summary) memiliki rating baik yaitu 3.

References

Bustard RH. 1972. Natural History and Conservation. New York: Taplinger Publishing Company.

Damanik, Janianton, and Helmut. F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata: Dari Teori Ke Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Muljaningsih, S. 2009. “Multiplier Effect Pasar Daerah Terhadap Pengembangan Ekonomi Wilayah (Studi Kasus Di Lingkup Wilayah Pasar Gempol Kab. Pasuruan Prop. Jawa Timur).” Journal of Indonesian Applied Economics 3(2): 178–99.

Nuitja, I Nyoman Sumertha. 1992. Biologi Dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Pemerintah Kabupaten Berau. 2018. “Pariwisata - Website Pemerintah Kabupaten Berau – Kalimantan Timur.” https://beraukab.go.id/v2/?page_id=5658 (January 18, 2024).

Priyono, A. 1994. “Bioekologi Penyu Laut.” Institut Pertanian Bogor.

P.Silitonga, Felisia Meliana Ratri. 2017. “Strategi Pengembangan UMKM Batik Tulis.” niversitas Sanata Dharma.

Rangkuti, Freddy. 2014. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Soehartono, Tonny, and Ani Mardiastuti. 2003. “Pelaksanaan Konvensi CITES Di Indonesia.” Japan International Cooperation Agency.

Sudarto, Gatot. 1999. “Ekowisata: Wahana Pelestarian Alam, Pengembangan Ekonomi Berkelanjutan, Dan Pemberdayaan Masyarakat.” Yayasan Kalpataru Bahari bekerjasama dengan Kehati.

Tomascik, T., A. J. Mah, A. Nontji, and M. K. Moosa. 1997. The Ecology of the Indonesia Seas, Part II. Singapore: Periplus Editions. https://books.google.com/books/about/The_Ecology_of_the_Indonesian_Seas_Part.html?hl=id&id=5 HPPu353EEC.

Downloads

Published

13-05-2024

How to Cite

Lopa’, G. G. (2024). POTENSI EKOWISATA PENYU HIJAU (Chelonia mydas) DI KAWASAN WISATA KAMPUNG PAYUNG – PAYUNG KECAMATAN MARATUA KABUPATEN BERAU KALIMANTAN TIMUR. Jurnal Tropical Aquatic Sciences, 3(1), 7–15. https://doi.org/10.30872/tas.v3i1.1152