Penerapan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk Menganalisis Risiko Kecacatan pada Produk Plywood
(Studi Kasus: PT. XYZ)
DOI:
https://doi.org/10.30872/jatri.v2i1.1235Keywords:
FMEA, plywood, produk cacatAbstract
PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri kayu lapis atau plywood yang menjual berbagai jenis produk kayu berkualitas. Berdasarkan data produksi bulan Januari – Juni 2022, PT. XYZ telah memproduksi 3.724.379 buah plywood dengan produk cacat yang dihasilkan sebesar 472.182 buah. Pada penelitian ini peneliti melakukan analisis risiko terhadap produk cacat down grade karena plywood dengan cacat down grade memiliki tingkat presentase cacat yang sangat besar yaitu sebanyak 353.615 dengan presentase rata-rata sebesar 9,5%. Pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode FMEA untuk memberikan penilaian terhadap tiga faktor yang menunjukkan faktor risiko yaitu severity, occurance dan detection. Hasil akhir yang didapatkan adalah potential risk untuk mengetahui prioritas risiko yang selanjutnya akan diberikan usulan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di PT. XYZ diketahui cacat dowm grade memiliki 10 jenis cacat yaitu cacat core bertindih, cacat press, cacat core sampah, cacat face/back pecah, cacat face/back bertindih, cacat sander, cacat face/back kurang lebar, cacat core tebal tipis, cacat core tidak rata, dan cacat core kasar. Dari 10 risiko didapatkan 5 risiko dengan tingkat risiko kritis yang harus segera mendapat perbaikan yaitu risiko cacat core bertindih dengan akar penyebab terjadi produk cacat core bertindih karena penyusunan core pada proses glue tidak rata, risiko cacat press dengan akar penyebab terjadi produk cacat press karena seringnya terdapat sampah pada platen mesin hotpress, risiko core sampah dengan akar penyebab terjadi produk cacat core sampah karena kebersihan pada bagian glue setting kurang diperhatikan, risiko face/back bertindih dengan akar penyebab terjadi produk cacat face/back bertindih karena pemberian gummed tape pada face repair terlalu rapat atau overlap, dan terakhir risiko core kasar dengan akar penyebab terjadi produk cacat core kasar karena pada bagian core repair tidak ditambal dengan veneer yang standar.
References
Bastuti, S., Kurnia, D., & Sumantri, A., 2018, Analisis Pengendalian Kualitas Proses Hot Press Pada Produk Cacat Outsole Menggunakan Metode Statistical Processing Control (SPC) dan Failure Mode Effect and Analysis (FMEA) di PT. KMK Global Sports 2, Jurnal Teknologi, Vol. 1(1).
Elbert, J., Setyawan, A. B., & Widjaja S. S. B., 2019, Pengendalian Kualitas Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) di PT. Asia Mandiri Lines Surabaya, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 7(2).
Fathurrozi, M., Ismiyah, E., & Jufriyanto, M., 2021, Analisis Penyebab Kecacatan dan Usulan Perbaikan pada Produk Sopak Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis, Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi, Vol. 9(2), hal 195-1209.
Rachman, A., Adianto, H., & Liansari, G. P., 2016, Perbaikan Kualitas Produk Semen Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis dan Failure Tree Analysis di Institusi Keramik, Jurnal Online Institut Teknologi Nasional, Vol. 4(2).
Masruri, A. A., Patradhiani, R., & Susanto, A. A., 2016, Analisis Kecacatan Pada Produk Plywood dengan Metode Six Sigma di PT. Wahana Lestari Makmur Indralaya, Jurnal Integrasi Ilmiah Teknik Industri,Vol. 1(3).
Suliantoro, H., Bakhtiar, A., & Sembiring, J., 2016, Analisis Penyebab Kecacatan dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Metode Fault Tree Analysis (FTA) di PT. Alam Daya Sakti Semarang, Jurnal Universitas Dipenogoro.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Categories
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik Industri (JATRI)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.