Peningkatan Kemandirian Siswa dalam Menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat untuk Mencegah dan Mengurangi Protozoa Usus pada Anak SDN Ngingas

Authors

  • Diah Titik Mutiarawati Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Lully Hanni Endarini Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Era Fitria Yunita Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Surabaya
  • Anita Dwi Anggraini Poltekkes Kemenkes Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.30872/abdikesmasmulawarman.v3i1.155

Keywords:

parasit usus, protozoa, feses

Abstract

Infeksi protozoa usus masih menjadi salah satu permasalahan di dunia, terutama di negara-negara berkembang dan beriklim tropis. Angka insidensi kasus protozoa usus di Indonesia mencapai 10-18%. Infeksi protozoa usus dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa (Deza et al., 2018). Di Negara berkembang tingkat pendidikan masih rendah dan iklim tropis merupakan faktor risiko infeksi protozoa usus. Hasil penelitian Charisma dkk. (2020), menyebutkan bahwa pada pemeriksaan sampel feses menunjukkan sebanyak 20,8% positif adanya kista protozoa usus. Didukung oleh penelitian Simatupang et al., (2013) yang melaporkan sebanyak 40% kasus infeksi didominasi oleh protozoa usus daripada cacing usus (STH) pada anak usia SD di Kedung Cowek, Surabaya. Rendahnya pengetahuan masyarakat terkait penyakit parasit masih menjadi salah satu masalah. Dengan demikian, pemberian edukasi kebersihan personal pada mereka menjadi salah satu solusi untuk menurunkan angka infeksi parasit usus (Fransisca et al., 2015). Dengan demikian, peneliti akan
mengidentifikasi keberadaan protozoa usus pada sampel feses yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi protozoa usus dan gambaran kebersihan personal pada anak usia sekolah dasar di desa Ngingas Barat, kecamatan Krian kabupaten Sidoarjo. Dari hasil pretes dan postes terdapat terdapat peningkatan para siswa dalam menjawab soal dari 2.16 menjadi 3.66. Soal yang paling sulit dijawab oleh siswa adalah nomor 4 yaitu tentang protozoa. Setelah mendapat materi tentang protozoa usus, para siswa mampu menjawab soal nomor 4 pada postes. Peningkatan pengetahuan tentang protozoa usus sebagai penyebab diare diharapkan dapat mengubah sikap dan tindakan para siswa menjadi lebih baik lagi untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut. Satu minggu kemudian setelah diadakan kegiatan penyuluhan para siswa dilakukan pemeriksaan Feses lengkap untuk diperiksa adanya infeksi protozoa. Hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan semua siswa negatif dari infeksi protozoa atau 0%.

Downloads

Published

30-05-2023