Alffy Rev “Wonderland Indonesia”: A New Face of Indonesian Culture and Tourism Promotion in the Digital Era through Media-Induced Tourism Alffy Rev “Wonderland Indonesia”: Wajah Baru Promosi Budaya dan Pariwisata Indonesia Era Digital Melalui Media-Induced Tourism

Main Article Content

Milawaty Milawaty
Evio Tanti Nanita
Zefanya Kirana Puji Noveca Santoso

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji konten kreatif karya Youtuber populer Alffy Rev berjudul “Wonderland Indonesia” yang sejak pengunggahannya mendapatkan antusiasme besar dari masyarakat serta dampaknya bagi promosi budaya dan pariwisata Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui etnografi digital (digital etnography) dengan data berupa konten Youtube serta respon penonton di kolom komentar. Dalam analisis data, Teori Representasi Budaya dan Praktik Penandaan (Cultural Representations and Signifying Practices) dan Teori Resepsi (Reception) Stuart Hall diterapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa musik video “Wonderland Indonesia” karya Alffy Rev merepresentasi budaya Indonesia melalui reflective representation dengan penggunaan berbagai simbol-simbol budaya seperti rumah adat, baju adat, musik daerah, dan destinasi wisata untuk merefleksikan keragaman dan keunikan budaya serta pariwisata Indonesia. Selain itu, constructionist representation juga dilakukan melalui visualisasi serta aransemen musik daerah yang digabung dengan musik modern yang seolah membawa rasa dan warna baru pada budaya nasional Indonesia. Proyek “Wonderland Indonesia” mendapatkan respon positif dari masyarakat, baik masyarakat nasional maupun internasional dengan banyaknya pembacaan dominan/ positif terhadap karya tersebut. Dari sini disimpulkan bahwa konten kreatif “Wonderland Indonesia” karya Alffy Rev berpotensi membawa dampak Media-Induced Tourism atau pariwisata yang dipengaruhi oleh media, dalam hal ini YouTube, khususnya pada generasi penikmat media sosial terbesar yakni generasi Y dan Z melalui representasi budaya yang dikemas secara apik dan modern dengan sentuhan digitalisasi. Media-Induced Tourism juga dapat dilihat sebagai wajah baru promosi budaya dan pariwisata Indonesia di era digital mengingat semakin meningkatnya penggunaan media sosial oleh masyarakat luas.

Article Details

Section
Articles