DAMPAK INVESTASI AUSTRALIA MELALUI IA-CEPA DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA LABUAN BAJO
DOI:
https://doi.org/10.30872/RGJ.v27i1/3547Keywords:
Investasi, Pengembangan Pariwisata, IA-CEPA, Labuan Bajo, Investasi Asing LangsungAbstract
Pada tahun 2019, sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Namun, pada 2020, pandemi Covid-19 melumpuhkan industri pariwisata hingga 50%. Untuk mengatasi dampak ini, Indonesia dan Australia menjalin kerja sama melalui Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Kedekatan geografis dan hubungan diplomatik yang terjalin sejak 1945 memberikan nilai strategis bagi kedua negara. Australia, dengan ketergantungan pada sektor pariwisata, pendidikan, dan keuangan, melihat kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk mendukung pemulihan ekonomi bersama. Fokus utama kerja sama ini adalah menarik investor Australia ke industri pariwisata Indonesia, khususnya di Labuan Bajo, sebagai bagian dari upaya pemulihan pasca-pandemi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data sekunder melalui studi literatur. Fokus penelitian adalah dampak investasi terhadap pengembangan pariwisata Labuan Bajo pada 2021-2023. Beberapa tantangan di Labuan Bajo, seperti akses jalan yang terbatas dan pengelolaan sumber daya manusia serta sampah yang buruk, mendorong perlunya investasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa investasi melalui IA-CEPA telah menghasilkan pembangunan infrastruktur pariwisata, seperti perbaikan jalan, trotoar, drainase, dan pelestarian lingkungan, mendukung Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo (DPSP).
References
Annur, C. M. (2024). Ada 1,14 Juta Kunjungan Turis Asing ke Indonesia per Akhir 2023, Lampaui Pra-Pandemi. DataBoks.
Armavillia, K. E. (2023). Jumlah Perjalanan Wisatawan Domestik 5 tahun terakhir. GoodStat. Calisto, M. (2023). Rangkaian Daftar Permasalahan di Labuan Bajo. Kompasiana.
Dunning, J. H. (2001). The Electric (OLI) Paradigm of International Production: Past, Present, and Future. International Journal of The Economics of Business, Vol. 8, No. 2, pp. 173- 190.
Fransisca, G. (2019). Enam Masalah Wujudkan Wisata Premium Labuan Bajo. Querta Karensa, E. (2016). Labuan Bajo Needs More Than Komodo Island to Boost Tourism.
Kedutaan Besar Australia di Indonesia. (2020). A New Era of Trade and Investment for Australia and Indonesia.
Kedutaan Besar Australia Indonesia. (2023). Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur Membangun Mata Pencaharian dan Ekonomi.
Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2021). Eksotisme Labuan Bajo, Pantai Menawan hingga Rumah Hewan Purba.
Kementrian Perdagangan. (2019) Fact Sheet of IA- CEPA.
Kharisma, E. (2023). Transformasi Labuan Bajo sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas: Langkah Strategis Pemerintah Indonesia.Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko. Kementrian Keuangan.
Makoni, P. L. (2015). An Extenve Exploration of Theories of Foreign Direct Investment. Virtus Interpress
Nabal, A. (2023). Labuan Bajo, Kota Untuk Semua.
Natalia, F. (2022). Kunjungan Wisata ke Labuan Bajo Capai 65.362 tapi Pendapatan Asli Daerah Masih Minim. KompasTV.
PRIM. (2018). Manajemen Jaringan Jalan. KIAT Website.
PU-Net. (2019). Kementerian PUPR Jamin Konektivitas Kawasan Wisata Labuan Bajo. Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Purwowidhu. CS. (2023). Kian Melesat di 2023, Pariwisata Indonesia Bersiap Menuju Level Prapandemi. Media Keuangan (Kementrian Keuangan).
Puspaningtyas. (2023). Manggarai Barat Catat Pendapatan Pariwisata Terbesar dari Aktivitas Menyelam. Republika.
Reily, M. (2019). Jokowi Keluhkan Enam Masalah Kawasan Pariwisata 10 Bali Baru. KataData
Sekretariat Nasional ASEAN-Indonesia. (2020). Perdagangan Bebas IA-CEPA dan ASEAN- Hong Kong Mulai Berlaku, Siap-Siap Banjir Impor
Soo, F. (2023). Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Labuan Bajo Hingga Oktober 2023 Meningkat. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia.
Suwantoro. (2004). Strategi Pengembangan Pariwisata.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ananda Fitria Zenyssa, Etha Pasan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.