Implikasi Tradisi Nyelawat Terhadap Penggunaan Ruang

Authors

  • Dian Kartika Santoso Universitas Tribhuwana Tunggadewi
  • Irawan Setyabudi

DOI:

https://doi.org/10.30872/transform.v1i1.67

Keywords:

budaya, ruang, tradisi

Abstract

Partisipasi sosial Masyarakat Indonesia mencakup seluruh aspek kehidupan, termasuk proses siklus kehidupan manusia. Salah satu penerapan gotong royong dalam masyarakat dalam proses daur hidup manusia dapat ditemukan dalam tradisi Nyelawat di desa Malangsuko, Kecamatan Tumpang. Nyelawat adalah istilah lokal bagi masyarakat untuk menyebut kegiatan mengurus jenazah, menyampaikan belasungkawa, dan takziah. Menariknya, peran berbeda menurut gender dan fleksibilitas ruang yang terbentuk akibat tradisi Nyelawat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat yang sesuai dengan gender, dan melihat implikasinya terhadap ruang mikro dan makro yang terbentuk akibat tradisi Nyelawat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, pemetaan perilaku yang berpusat pada tempat, dan teknik dokumentasi. Implikasinya secara makro dan meso ditunjukkan dengan semakin luasnya ruang perawatan yang tidak hanya di rumah duka, tetapi juga di koridor jalan desa, jalan desa, dan tempat pemakaman (TPU). Sedangkan dalam skala mikro, dampaknya terlihat dari perubahan ruang teritorial rumah tetangga yang digunakan untuk memasak dari dapur dan ruang tamu yang sebelumnya semi privat menjadi zona publik.

Downloads

Published

27-07-2022

How to Cite

Santoso, D. K., & Setyabudi, I. (2022). Implikasi Tradisi Nyelawat Terhadap Penggunaan Ruang. TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science, 1(1), 20–26. https://doi.org/10.30872/transform.v1i1.67

Issue

Section

Articles