Implementasi Universal Design Pada Taman Bebaya Samarinda

Authors

  • Putri Nopianti
  • Wina Andriani
  • Anisah Azizah
  • Afif Raihan
  • Reza Prakoso Dwi Julianto

DOI:

https://doi.org/10.30872/transform.v2i1.611

Keywords:

Disabilitas, Aksesibilitas, Taman Bebaya Samarinda, Fasilitas, Desain Universal

Abstract

RTH merupakan ruang terbuka dengan vegetasi yang berada di kawasan perkotaan yang mempunyai fungsi antara lain sebagai rekreasi, sosial budaya, estetika, fisik kota, ekologis, dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi bagi manusia maupun pengembangan kota. Pemerintah Indonesia telah menetapkan dan memahami secara resmi siapa penyandang disabilitas di Indonesia dan kategori mereka. Peraturan formal ini berfungsi sebagai acuan dan dasar untuk memahami semua pihak terkait dan masyarakat Indonesia tentang pengertian atau definisi dan kategori hambatan disabilitas di Indonesia. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitatif dimana menjelaskan dan menganalisis fenomena, peristiwa, dinamika sosial, dan persensi seseorang. Data yang dikumpulkan di penelitian kualitatif menggambarkan realita sosial sesuai konteksnya, mendeskripsi apa adanya, sehingga menemukan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu atau teori. Penelitian bertujuan bagaimana implementasi universal design pada Taman Bebaya Samarinda. Taman Bebaya belum sepenuhnya menerapkan prinsip universal design dan standar akesibilitas yang sesuai dengan Permen PUPR No. 14 Tahun 2017. Elemen fisik lingkungan banyak memiliki resiko bagi penyandang disabilitas yang ada pada prinsip-prinsip universal design.

Downloads

Published

29-06-2023

How to Cite

Putri Nopianti, Wina Andriani, Anisah Azizah, Afif Raihan, & Reza Prakoso Dwi Julianto. (2023). Implementasi Universal Design Pada Taman Bebaya Samarinda. TRANSFORM: Journal of Tropical Architecture and Sustainable Urban Science, 2(1), 142–151. https://doi.org/10.30872/transform.v2i1.611

Issue

Section

Articles