Pelatihan penebangan dan penyaradan kayu dengan menggunakan mesin Pancang Tarik (Monocable-winch)
DOI:
https://doi.org/10.32522/abdiku.v2i1.504Keywords:
Pelatihan Internal, Masyarakat Lokal, Kabel sling panjang, monocable winch, pembalakan ramah lingkunganAbstract
ABSTRAK
Pemanenan hutan berdampak rendah (RIL) merupakan praktik pemanenan yang umumnya dilakukan dalam kegiatan Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) di hutan alam, yang bertujuan untuk penurunan emisi dengan berupaya mengurangi kerusakan tegakan tinggal dan keterbukaan tanah. Salah satu upaya yang dilakukan dalam proses penyaradan dengan menggunakan alat pancang tarik (monocabl-winch), dimana alat tersebut mampu menyarad kayu bulat sepanjang 300 meter secara bertahap. Untuk memperkenalkan cara penggunaan alat tersebut perlunya sosialisasi dan pelatihan kepada perusahaan kayu dengan melakukan inhouse training. Jumlah peserta dari kryawan perusahaan sebanyak 30 orang yang terdiri dari operator penebang dan helper, operator penyaradan dan helper, pengawas priduksi, camp manager dan masyarakat lokal di daerah Segah yang bekerja diperusahaan. Hasil pelatihan menunjukan antusiasme dari seluruh peserta pelatihan, mulai dari menjalankan alat pancang tarik menuju hutan, teknik penebangan yang berdampak rendah, pengurangan limbah penebangan, pengurangan kerusakan tegakan tinggal dan memperkecil kupasan tanah. Manfaat dari pelatihan ini, untuk membuka wawasan mulai dari camp manager, supervisor produksi, operator Chainsaw, operator buldoser beserta masyarakat lokal, dimana alat pancang tarik merupakan alat sarad alternatif yang dapat digunakan dalam penyaradan kayu bulat di hutan alam yang ramah lingkungan, ekonomis dan ramah sosial.
Kata kunci: Pelatihan internal; masyarakat lokal; kabel sling yang panjang; monocable-winch; pembalakan ramah lingkungan