Peningkatan Produktivitas Budidaya dan Mutu Madu Lebah Kelulut oleh Kelompok Masyarakat di Mangkurawang, Kutai Kartanegara
DOI:
https://doi.org/10.32522/abdiku.v1i2.452Keywords:
lebah kelulut, meliponini, pendampingan budidaya, madu, propolisAbstract
Pelaksanaan budidaya lebah tanpa sengat, yang dikenal dengan kelulut di Kalimantan, oleh masyarakat dan lembaga usaha, saat ini sebagian besar masih bersifat tradisional. Pola pelaksanaan budidaya, pengembangan usaha dan mutu produk belum tersosialisasi dengan baik. Fakultas Kehutanan, sebagai lembaga pendidikan yang menjalankan fungsi Tridharma perguruan tinggi, khususnya di bidang kehutanan, berpotensi untuk menjalankan peran sebagai pendamping atau fasilitator bagi masyarakat ataupun kelompok masyarakat usaha, termasuk Koperasi Kukar Idaman Lestari di Tenggarong, yang merupakan salah satu lembaga usaha budidaya lebah kelulut. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kemampuan bagi anggota Koperasi Kukar Idaman Lestari di Tenggarong dalam hal budidaya lebah kelulut dan pasca panen produknya. Metode peningkatan kapasitas dilakukan melalui beberapa tahapan, antara lain: pengumpulan informasi dari pebudidaya lebah kelulut terkait kebutuhan untuk peningkatan kapasitas, perumusan bahan atau informasi yang akan disampaikan, pelatihan di lokasi budidaya dan diskusi rencana tindak lanjut untuk peningkatan kapasitas selanjutnya. Hasil kegiatan dari kegiatan pengabdian ini adalah diperolehnya peningkatan pemahaman dan kemampuan kelompok masyarakat melalui pelatihan dan sosialisasi dalam budidaya lebah kelulut dan penanganan produk-produk budidaya.