Sosialisasi Bebas Skabies pada Santri Pesantren Al-Abqory di Desa Perjiwa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Authors

  • Swandari Paramita Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Baihaqi Fajarrahadi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Sinar Yani 1Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Ayub Agus Tololiu Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Alif Naufal Alkhairi Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Aura Agustin Sarwani Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Dea Meliany Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Devita Oktaviani Salsabila Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Dheanne Puteri Ramdani Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Ananda Rizky Adelia Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman
  • Artha Maulida Program Studi Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman

DOI:

https://doi.org/10.32522/abdiku.v2i2.1001

Keywords:

Scabies; Sosialisasi; Pesantren

Abstract

Skabies merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan gatal intens dan disebabkan oleh kutu kecil bernama Sarcoptes scabiei yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Penyakit gatal ini bereaksi kuat saat di malam hari, tanda gatalnya dengan bentol seperti digigit nyamuk namun pada skabies ini bentol-bentolnya sangat banyak dan berada di kulit tipis seperti sela-sela jari, pergelangan tangan, ketiak, dan untuk laki-laki gatalnya di daerah kelamin. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat dimana Skabies merajalela karena banyaknya kontak fisik sesama santri dan sedikitnya pengetahuan terhadap penyakit ini. Pondok Pesantren Al-Abqory merupakan pesantren yang terletak di Desa Perjiwa yang juga memiliki masalah Skabies pada santri-santrinya, sehingga diperlukan edukasi untuk para santri terkait pencegahan penyakit ini. Kuliah Kerja Nyata Tematik Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (KKNT FK UNMUL) Desa Perjiwa melihat masalah ini dapat dicegah dengan memberikan edukasi kepada para santri. Program kerja ini diberi nama “popabes” yaitu Pondok Pesantren Bebas Skabies. Kegiatan tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juli 2022 diikuti oleh 111 santri dengan sangat antusias. Kegiatannya berupa penyuluhan yang diawali dengan pre test dan diakhiri dengan  post test untuk melihat pemahaman para santri sebelum dan sesudah penyuluhan.

Downloads

Published

2024-01-05

How to Cite

Sosialisasi Bebas Skabies pada Santri Pesantren Al-Abqory di Desa Perjiwa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (2024). ABDIKU: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Mulawarman, 2(2). https://doi.org/10.32522/abdiku.v2i2.1001