Peningkatan Kapasitas Masyarakat di Kota Bangun, Kutai Kartanegara dalam Proses Pembuatan Arang Berkualitas Premium
DOI:
https://doi.org/10.32522/abdiku.v1i1.17Keywords:
Keywords: Biomass, community training, premium charcoal, Mimosa pigra., Kata kunci: Arang premium, Biomasa, Mimosa pigra, pelatihan masyarakatAbstract
ABSTRACT
Kota Bangun is a subdistrict located in Kutai Kartanegara which has a large amount of swamp peat area. The area is commonly used for agricultural purposes. Nevertheless, a group of invasive plant species, Mimosa pigra, has been found with high domination in the area. Due to its characteristics, this species usually disturbs some farmer activities, especially when farmers did the land clearing process. Its high spread influences serious problems because it is considered one of the non commercial species. To solve the problems, technological innovation to utilize the M. pigra biomass is required. Therefore, we conducted a socialization to introduce the production process of charcoal with premium quality on a communal scale. We developed a standard operating procedure and accompanied them step-by-step until the charcoal product was successfully produced. The results showed that the farmers were enthusiastic when they joined the socialization. They were eager to implement the simulation steps. The charcoal product also had excellent properties for use as fuel, a material for water filtration from a nearby river or swamp in order to produce clean water and product charcoal.
Keywords: Biomass, community training, premium charcoal, Mimosa pigra.
ABSTRAK
Kota Bangun merupakan salah satu dari lima kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang memiliki lahan rawa gambut yang luas. Lahan rawa gambut ini umumnya digunakan sebagai lahan pertanian oleh masyarakat. Namun demikian, lahan tersebut banyak ditumbuhi Mimosa pigra yang tergolong invasif dan tumbuh mendominasi. Keberadaan tumbuhan ini sangat dikeluhkan masyarakat terutama para petani, sebab menyulitkan petani saat proses pembukaan lahan pertanian mereka. Serta belum adanya upaya pemanfaatan tumbuhan ini oleh masyarkat sehingga menyebabkan tidak terkendalinya pertumbuhan jenis ini. Berdasarkan permasalah tersebut, maka diperlukan adanya inovasi berupa pemanfaatan biomassa Mimosa pigra yang selama ini dianggap sebagai gulma untuk menekan pertumbuhanya yang masif dan mengganggu proses pembukaan lahan pertanian. Dalam merealisasikan inovasi tersebut, tim melakukan sosialisasi berupa pengenalan produksi arang premium dengan menggunakan seperangkat modul sebagai panduan, kemudian dilanjutkan dengan proses pelatihan dan pendampingan pembuatan arang premium. Hasil pelatihan menunjukkan antusiasme dari para peserta pelatihan. Hal ini terlihat dari semangat peserta untuk mempraktekkan proses simulasi. Adapun produk arang yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan dapat digunakan sebagai bahan bakar, proses filterisasi air sungai/rawa sehingga layak digunakan sebagai sumber air bersih serta produk turunan arang lainnya.
Kata kunci: Arang premium, Biomasa, Mimosa pigra, pelatihan masyarakat
References
Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara. (2021). Kecamatan Kota Bangun Dalam Angka 2021. Kabupaten Kutai Kartanegara: Badan Pusat Statistik.
Badan Standar Nasional (BSN). (2000). Briket Arang Kayu. Standar Nasional Indonesia Departemen Perindustrian dan Perdagangan Samarinda.
Bupati Kutai kartanegara. 2013. Peraturan Daerah (PERDA) tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2013-2033. JDIH BPK RI. Kabupaten Kutai Kartanegara.
Hanum, I. F., & Latif, A. (2021). Invasive Alien Species in Malaysia. John Willey &Sons Ltd. 2, 151-167.
Kahariyadi, A., Setyawati, D., Nurhaida, Diba, F., Roslinda, E. (2015). Kualitas Arang Briket Berdasarkan Persentase Arang Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq) dan Arang Kayu Laban (Vitex pubescens Vahl), Jurnal Hutan Lestari 3 (4), 561-568.
Lempang, M. (2014). Pembuatan dan Kegunaan Arang Aktif. Buletin Eboni, 11(2), 65-80.
Maulina, W., Sulistiyo, Y. A., & Purwandari, E. (2020). Biobriket Arang Sekam Padi sebagai Sumber Energi Terbarukan untuk Aplikasi Pandai Besi. Warta Pengabdian, 14(4), 222-230.
Pujiriyani, D. W., Puri, W. H., Salim, M. N. (2015). Kebijakan Penyediaan Lahan Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Yogyakarta.
Rahmiati, F., Amin, G., German, E. (2019). Pelatihan Pemanfaatan Limbah Padi Menjadi Arang Sekam untuk Menambah Pendapatan Petani. Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat, 5 (2), 159-164.
Sari, N. P., & Mashuri. (2020). Efektivitas Penambahan Karbon Aktif Arang Kayu Bakau Dalam Proses Filtrasi Air Gambut. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(2), 85-94.
Setyadi, Lourentius, S., Santoso, L. H., Yuliati, & Weliamto, W. A. (2021). Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Arang Briket dari Biomassa di Gereja Santo Yosef Ngawi. Jurnal PeKA Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), 48-56.
Sihombing, L., Alpian, Mayawati, S., Jumri, & Supriyati. (2020). Karakteristik Arang dari Kayu Akasia (Acacia mangium Willd) sebagai Energi Terbarukan. Jurnal Teknologi Berkelanjutan Sustainable Technology Journal, 9(1), 31-38.
Syarifah, R. N. K. (2020). Pemanfaatan Gulma Mimosa invisa sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman. Jurnal Ilmiah Pertanian 16(2), 59-67.
Tomar, R. S., Shrivastava, Kaushik, S. (2014). In vitro efficacy of methanolic extract of Mimosa pudica against selected micro-organisms for its broad spectrum antimicrobial activity. IJCMAS International Journal of Current Microbiology and Applied Science, 3(4), 780-784.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Rudianto Amirta, Nasriati N, Mardiatul Ufa, Aulia Fitria Ningrum, Siti Sofiatun Nafiah, Elis Septia, Dewi Mujiasih, Dahus Nanda Prasetya, Agus Setiawan, Muhammad Hilham, Nuryadin, Supriyadi, Yuliansyah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.