Sosialisasi Bebas Skabies pada Santri Pesantren Al-Abqory di Desa Perjiwa, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.32522/abdiku.v2i2.1001Keywords:
Scabies; Sosialisasi; PesantrenAbstract
Skabies merupakan penyakit kulit yang ditandai dengan gatal intens dan disebabkan oleh kutu kecil bernama Sarcoptes scabiei yang tidak bisa terlihat dengan mata telanjang. Penyakit gatal ini bereaksi kuat saat di malam hari, tanda gatalnya dengan bentol seperti digigit nyamuk namun pada skabies ini bentol-bentolnya sangat banyak dan berada di kulit tipis seperti sela-sela jari, pergelangan tangan, ketiak, dan untuk laki-laki gatalnya di daerah kelamin. Pondok pesantren merupakan salah satu tempat dimana Skabies merajalela karena banyaknya kontak fisik sesama santri dan sedikitnya pengetahuan terhadap penyakit ini. Pondok Pesantren Al-Abqory merupakan pesantren yang terletak di Desa Perjiwa yang juga memiliki masalah Skabies pada santri-santrinya, sehingga diperlukan edukasi untuk para santri terkait pencegahan penyakit ini. Kuliah Kerja Nyata Tematik Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman (KKNT FK UNMUL) Desa Perjiwa melihat masalah ini dapat dicegah dengan memberikan edukasi kepada para santri. Program kerja ini diberi nama “popabes” yaitu Pondok Pesantren Bebas Skabies. Kegiatan tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juli 2022 diikuti oleh 111 santri dengan sangat antusias. Kegiatannya berupa penyuluhan yang diawali dengan pre test dan diakhiri dengan post test untuk melihat pemahaman para santri sebelum dan sesudah penyuluhan.
References
Azizah I.N. & Setiyowati W. (2011). Hubungan tingkat pengetahuan ibu pemulung tentang personal hygiene dengan kejadian skabies pada balita di tempat pembuangan akhir kota semarang. Dinamika Kebidanan 1, 1-5
Elzatillah, Susasri, Mardoyo.,(2019). Gambaran Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren Tradisional Dan Pondok Pesantren Modern. GEMA Lingkungan Kesehatan 17(1), 57-61
Griana T.P., (2013). Skabies: Penyebab, Penanganan, dan Pencegahan. El-Hayah, 4(1), 37-46.
Heukelbach J, Wilcke T, Winter B & Feldmeier. (2005). Epidemiology and morbidity of scabies and pediculosis capitis in resource-poor communities in Brazil. British Journal of Dermatology 153: 150–156.
Juliansyah & Adi (2017). Jenis Kelamin, Personal Hygiene, dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Penyakit Scabies Pada Santri di Pondok Pesantren Darul Ma’arif Kabupaten Sintang. Jurnal Jumantik, 1(1).
Lydiawati, Agusni, Murtiastutik.,(2019). Crusted scabies in systemic lupus erythematosus: More than a mite contagious case. Dermatology Reports 11(s1):8085
Mutiara H. & Syailindra F. (2016). Skabies. Majority, 5(2), 37-42.
Nikmah N., Handayani N., Firdaus N.,(2021). Analisis Personal Hygiene dengan Kejadian Scabies Pada Santri di Pondok Pesantren. Jurnal Nursing Update 12 (3), 48-53
Ubaidillah.,(2021). Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Scabies di Madrasah Tsanawiyah Yogyakarta. Jurnal Kesehatan Kusuma Husada, 12(1), 89-93
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Swandari Paramita, Baihaqi Fajarrahadi, Sinar Yani, Ayub Agus Tololiu, Alif Naufal Alkhairi, Aura Agustin Sarwani, Dea Meliany, Devita Oktaviani Salsabila, Dheanne Puteri Ramdani, Ananda Rizky Adelia, Artha Maulida

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.